Kamis, 17 Mei 2012 - 0 komen yuk

Tugas Softskill 2

Matematika, pasti itu udah ga asing lagi dong ya ditelinga kalian, dari SD bahkan TK kita udah mulai diperkenalkan sama yang namanya matematika, mulai dari yang simple pejumlahan 1+1 sampe perkalian, pembagian dan yang mulai lebih kompleks kaya trigonometri, matrix, integral dan lain sebagainya. Tapi apasih sebenernya matematika? darimana asal kata matematika? Jadi gini, istilah mathematics (Inggris), mathematik (Jerman), mathematique (Perancis), matematico (Itali), matematiceski (Rusia), atau mathematick (Belanda) berasal dari perkataan latin mathematica, yang mulanya diambil dari perkataan Yunani, mathematike, yang berarti “relating to learning”. Perkataan mathematike berhubungan sangat erat dengan sebuah kata lainnya yang serupa, yaitu mathanein yang mengandung arti belajar (berpikir). Jadi berdasarkan etimologis (Elea Tinggih dalam Erman Suherman, 2003:16), perkataan matematika berarti “ilmu pengetahuan yang diperoleh dengan bernalar”. Terus ada lagi nih, kalo menurut Johnson dan Rising (1972) dalam bukunya ia mengatakan bahwa matematika adalah pola pikir, pola mengorganisasikan, pembuktian yang logik, matematika itu adalah bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas, dan akurat, representasinya dengan simbol dan padat, lebih berupa bahasa simbol mengenai ide dari pada mengenai bunyi. Nah kalo menurut si Reys, dkk. (1984) mereka mengatakan bahwa matematika adalah telaah tentang pola dan hubungan, suatu jalan atau pola pikir, suatu seni, suatu bahasa, dan suatu alat.

Dan sekarang kita beralih ke IAD, ada yang tau IAD? kalo waktu jaman SMA saya masih gatau apa itu IAD bahkan sampe semester 1 kemaren sebelum dapet matkul ini jujur aja saya masih gatau apa itu IAD :p  Tapi sekarang udah tauuuuuu yeah! IAD itu Ilmu Alamiah Dasar, yang berarti ilmu pengetahuan yang menjelaskan tentang gejala-gejala dalam alam semesta, termasuk di muka bumi ini, sehingga terbentuk konsep dan prinsip. IAD hanya mengkaji konsep-konsep dan prinsip-prinsip dasar yang esensial saja dan ilmu yang hanya berbicara tentang bagaimana metode-metode ilmu kealaman dalam menjelaskan gejala-gejala alam lebih secara filosofi.IAD merumuskan pemikiran yang selalu di landasi oleh realisme, karena ilmu sains ini berbicara tentang metode-metode alamiah dan gejala-gejala alamiah sehingga tidak dapat lepas dari realitas objek-objek materi yang dapat dilihat oleh indra.Sedangkan menurut Abdulah Aly dan Eny Rahma (2006: V) “Ilmu Alamiah Dasar” merupakan kumpulan pengetahuan tentang konsep-konsep dasar dalam  bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Teknologi”.

Tujuan Instruksional Umum
Dengan mempelajari tentang pengetahuan ini , diharapkan akan dapat memahami perkembangan penalaran manusia terhadap gejala – gejala alam sampai terwujudnya metode ilmiah yang merupakan ciri khusus dari ilmu pengetahuan alam.

Tujuan Instruksional Khusus
  • Dapat menjelaskan perkembangan naluri kehidupan manusia
  • Dapat menjelaskan perkembangan alam pikir manusia dalam memenuhi kebutuhan terhadap rasa ingin tahunya.
  • Dapat memberi alasan yang diterima mitos dalam kehidupan masyarakat

Ilmu alamiah dasar, matematika dan psikologi.. Ketiga ilmu tesebut tentu saja memiliki keterikatan tersendiri. Yang pertama adalah kaitan ilmu alamiah dasar dan psikologi, ilmu alamiah dasar mempelajari semua yang ada di alam, baik gejala gejala yang terjadi pada alam semesta maupun yang berhubungan dengan perilaku perilaku alamiah yang dimiliki oleh individu, tentu saja hal tersebut berkaitan dengan psikologi yang memang merupakan ilmu yang mempelajari tentang perilaku serta kejiwaan individu. Yang kedua adalah kaitan matematika dengan psikologi, sama hal nya dengan ilmu alamiah dasar tadi, matematika juga memiliki keterikatan atau hubungan dengan ilmu psikologi. Hubungannya adalah dalam beberapa sub materi seperti statistika yang memang dipelajari dalam jurusan psikologi, rumur-rumur yang nantinya dipakai untuk menyelesaikan skripsi maupun penulisan ilmiah merupakan rumus rumus statistika yaitu bagian atau sub pembelajaran dari ilmu matematika. Kemudian dari cara berpikir, jika kita terbiasa mengerjakan soal matematika yang selama ini pasti kita kerjakan secara runtut, dan terstruktur sampai akhirnya kita dapat menemukan jawaban atau hasil yang benar dapat disebut juga dengan cara berpikir matematis dan dalam psikologi jika kita sedang dihadapkan dalam suatu masalah baik itu masalah personal/pribadi maupun masalah seorang klien, apabila kita menerapkan cara berpikir matematis tersebut, niscaya akan mempermudah kita untuk mendapatkan hasil dan jawaban yang akurat.

Sumber :