Kamis, 29 Maret 2012 - 0 komen yuk

Shopaholic

A confessions of shopaholic, ada yang pernah nonton? kalo kalian yang udah pernah nonton film ini pasti tau apa itu shopaholic.. Di film ini menceritakan tentang seorang wanita yang amat sangat susaaaaaaaaaaaaah menahan kemauan belanja nya, hingga akhirnya dia sendiri yang kewalahan harus ngelunasin semua tagihan kartu kreditnya. Yak, shopaholic berasal dari kata shop yang artinya belanja dan aholic yang artinya suatu ketergantungan yang disadari ataupun tidak.. Jadi shopaholic bisa diartikan sebagai seseorang yang tidak mampu menahan keinginannya untuk berbelanja dan berbelanja lagi sehingga menghabiskan begitu banyak waktu dan uang untuk berbelanja meskipun barang-barang yang dibelinya tidak selalu ia butuhkan ( Oxford Expans). Seorang shopaholic ga akan ngerasa sayang buat ngabisin uang bulanannya buat belanja ini itu ato ga peduli kalo akhir bulan nanti tagihan kartu kreditnya bakal 'membengkak' yang penting bagi mereka adalah hasrat buat berbelanja dan terus menerus punya barang barang baru itu terpenuhi.. Coba bayangin, kalo ada keluarga sederhana yang punya anak seorang shopaholic gimana jadinya ya? 

Nah, semua orang yang suka jalan jalan ke mall apa berarti itu semua shopaholic? orang yang suka beli sesuatu yang dia butuhkan di mall ato di pasar apa itu namanya shopaholic? eittsss, jangan asal menge-judge orang shopaholic ya.. karena menurut klinik Servo (2007), seseorang dapat dikatakan mengalami shopaholic jika menunjukkan tanda tanda sbb :

• Suka menghabiskan uang untuk membeli barang yang tidak dimiliki meskipun barang tersebut tidak selalu berguna bagi dirinya.
• Merasa puas pada saat dirinya dapat membeli apa saja yang diinginkannya, namun setelah selesai berbelanja maka dirinya merasa bersalah dan tertekan dengan apa yang telah dilakukannya.
• Pada saat merasa stres, maka akan selalu berbelanja untuk meredakan stresnya tersebut.
• Memiliki banyak barang-barang seperti baju, sepatu atau barang-barang elektronik, dll yang tidak terhitung jumlahnya, namun tidak pernah digunakan.
• Selalu tidak mampu mengontrol diri ketika berbelanja.
• Merasa terganggu dengan kebiasaan belanja yang dilakukannya.
• Tetap tidak mampu menahan diri untuk berbelanja meskipun dirinya sedang bingung memikirkan hutang-hutangnya.
• Sering berbohong pada orang lain tentang uang yang telah dihabiskannya.

Tuh coba mulai amati diri sendiri dan orang lain disekitar kamu.. apa kalian termasuk dalam salah satu tanda tanda shopaholic? apa teman, sahabat ato pacar kamu termasuk shopaholic? kalo termasuk, coba yuk pelan pelan hentikan kebiasaan itu.. selain ngerugiin diri sendiri, orang lain juga bisa kena imbas dari kelakuan kalian loh.. 

Tadi disebutin kalo shopaholic banyak ngasih kerugian buat diri sendiri maupun oranglain, dan beberapa bentuk kerugian ato dampak negatif nya adalah :

Shopaholic dapat mengakibatkan berbagai dampak yang merugikan yaitu:
• Sering mengalami kehabisan uang padahal masih awal bulan.
• Dapat mengakibatkan seseorang memiliki hutang dalam jumlah yang besar karena untuk memenuhi pikiran-pikiran obsesi untuk berbelanja dan berbelanja.
• Dapat mengakibatkan seseorang dipecat dari pekerjaannya karena melakukan pemborosan dengan menggunakan uang perusahaan.
• Memicu seseorang untuk melakukan tindak kriminal (seperti mencuri, memeras,korupsi dll) hanya karena ingin mendapatkan uang demi memnuhi dorongan untuk belanja yang terus-menerus dalam dirinya.
• Dapat mengakibatkan perceraian karena pasangan dari si penderita shopaholic merasa tersiksa dengan uang yang selalu dihabiskan pasangannya hanya untuk berbelanja dan berbelanja.
• Dapat mengakibatkan pertengkaran karena pemborosan yang dilakukan oleh penderita shopaholic.
• Dapat mengakibatkan seseorang bunuh diri karena dalam dirinya selalu muncul pikiran-pikiran obsesi untuk berbelanja dan berbelanja dan si penderita merasa tersiksa jika tidak melakukan pikiran-pikiran obsesinya tersebut.

Shopaholic pasti gamungkin terjadi begitu aja, ada beberapa sebab ato faktor yang membuat individu menjadi seorang 'shopaholic' diantaranya adalah :

 • Seseorang menganut gaya hidup hedonis (materialis) dan mempersepsi bahwa manusia adalah human having. Human having adalah seseorang yang cenderung mempersepsi orang lain berdasarkan apa yang dimiliki (seperti punya mobil, rumah, jabatan). Human having ini akan mengakibatkan seseorang merasa terus kekurangan, selalu diliputi kecemasan, tidak akan termotivasi untuk mengejar kebutuhan pada tingkat yang lebih.
• Kecemasan yang berlebihan karena mengalami trauma di masa lalu.
• Iklan-iklan yang ditampilkan diberbagai media yang menggambarkan bahwa pola hidup konsumtif dan hedonis merupakan sarana untuk melepaskan diri dari stres.
• Adanya pikiran-pikiran obsesi yang tidak rasional

Siapa penderita shopaholic? Mungkin biasanya kita mikir kalo yang identik dengan kata shoping adalah kaum perempuan, pada kenyataannya memang begitu.. Hasil penelitian menyatakan, 90% shopaholic dialami oleh kaum perempuan dan sisanya dialami oleh kaum laki laki.. Kaum perempuan yang tergolong shopaholic biasanya membelanjakan uang nya untuk membeli kosmetik, pakaian, parfum dan barang barang 'cewe' yang lain sedangkan untuk kaum laki laki yang tergolong shopaholic, mereka biasa membelanjakan uangnya untuk membeli gadget2 terbaru dan tercanggih seperti mp3 player, handphone terbaru dan lain sebagainya.. 

Dan yang terakhir, bagaimana solusi untuk mencegah 'terserang' shopaholic? Semua balik lagi ke diri kalian, mulai lah dengan berusaha mengontrol 'nafsu' berbelanja kalian, coba daftarlah barang barang apa yang kalian butuhkan sehingga kalian terhindar dari 'nafsu' untuk membeli barang barang yang nanti nya akan mubazir dan mulai lah membedakan antara 'butuh' dan hanya ingin 'sekedar memiliki'

Sampai disini artikel tentang shopaholic nya, semoga bermanfaat! :)

sumber : http://baspsycho.blogspot.com/2009/11/shopaholic.html

0 komen yuk:

Posting Komentar